Resesi Ekonomi Melanda Gorontalo

deLira – Resesi ekonomi yang telah diperkirakan oleh banyak ekonom bakal melanda Indonesia, menyusul mewabahnya covid-19 akhirnya benar terjadi. Selama enam bulan terakhir atau dalam dua triwulan berturut-turut, perekonomian nasional terkontraksi. Alias tumbuh negatif.

Tercatat pertumbuhan ekonomi nasional triwulan ketiga tahun 2020 senilai minus 3,49%. Sementara pada triwulan kedua tahun 2020, perekonomian nasional tumbuh minus 5,32%.

Bagaiman adengan Gorontalo? Seperti halnya pertumbuhan ekonomi nasional, perekonomian Gorontalo dalam enam bulan terakhir juga tumbuh negatife. Berdasarkan data yang dipublikasikan badan pusat statistik provinsi Gorontalo, pertumbuhan ekonomi Gorontalo triwulan ketiga tahun 2020 ini, tumbuh minus 0,07%. Sementara pada triwulan sebelumnya, perekonomian Gorontalo tumbuh minus 0,27%. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 lalu.

Mengacu pada pertumbuhan ekonomi Gorontalo yang tumbuh negatif selama dua periode triwulan berturut-turut, bisa dimaknai Gorontalo kini diterpa resisi ekonomi. Demikian pula yang terjadi di tingkat nasional.

“Karena posisi pertumbuhan ekonomi nasional dan regional untuk Gorontalo dua triwulan berturut-turut adalah negatif, atau berkontraksi, sehingga bisa kita katakan memang telah terjadi resesi ekonomi,” terang Herum Fajarwati, Kepala BPS Provinsi Gorontalo.

resesi ekonomi

Lebih lanjut kepala BPS Provinsi Gorontalo menjelaskan, meski secara y o y atau dibanding triwulan ketiga tahun 2019, perekonomian Gorontalo masih terkontraksi 0,07%, namun secara q to q atau dibanding triwulan kedua tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Gorontalo tumbuh positif, senilai 2,98%. Hal itu menunjukkan telah terjadi geliat ekonomi di Gorontalo, di tengah pandemi Covid-19 ini.

Ditilik dari jenis lapangan kerja, terkontraksinya pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan ketiga tahun 2020 ini, sangat dipengaruhi terjandinya penurunan di sektor lapangan kerja pertanian. Pasalnya sektor satu ini memiliki pengaruh besar dalam pertumbuhan ekonomi Gorontalo. Pada triwulan ketiga 2020 ini, sektor pertanian tumbuh minus 0,68%.

Konsumsi Rumah Tangga Menurun

Dampak covid-19 yang berujung pada terjadinya resesi ekonomi, memang telah dirasakan oleh masyarakat Gorontalo. Salah satu indicatornya adalah menurunnya tingkat konsumsi rumah tangga, diakibatkan oleh turunnya daya beli masyarakat.

Melihat pertumbuhan ekonomi Gorontalo triwulan III dibanding triwulan II tumbuh positif, diharapkan perekonomian Gorontalo terus membaik. (as)