dLira – Gorontalo – Perekonomian Gorontalo pada triwulan I/2022 tumbuh lebih baik dari pada periode yang sama tahun 2021 (year on year). Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, berdasar Angka Dasar Harga konstan (ADHK) ekonomi Gorontalo triwulan I/2022 sebersar Rp7,326.77 milyar (7,3 Triyun rupiah). Angka itu lebih tinggi dibanding triwulan I/2021 yang sebesar Rp7,101,36 milyar (7,1 Trilyun Rupiah).
Selisih angka pertumbuhan ekonomi selama satu tahun itulah, yang dikenal sebagai pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dalam persentase, pertumbuhan ekonomi Gorontalo triwulan I/2022 sebesar 3,17 persen, dibanding triwulan I/2021.
“Pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo triwulan I tahun 2022 sebesar 3,17 persen. Ini adalah pertumbuhan year on year (pertubuhan tahunan, red). Jadi triwulan I/2022 terhadap triwulan I/2021,” jelas Muhkamad Mukhanif, Kepala BPS Provinsi Gorontalo.
“Pertumbuhan ekonomi Gorontalo sebesar 3,17 persen itu, masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional, yang mencapai 5,01 persen,” tambahnya.
Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu triwulan IV/2021, perekonomian Gorontalo triwuln I/2022 mengalami penurunan sebesar 1,06 persen. Di mana BPS Gorontalo mencatat pada triwulan IV/2021, ADHK Gorontalo senilai Rp7,405,49 milyar (7,4 Triyun Rupiah). Sedangkan Triwulan I/2022, ADHK yang terbentuk senilai Rp7,326.77 milyar (7,3 Triyun Rupiah).
Melihat besanya PDRB Gorontalo menurut kontribusi lapangan usahanya, pertumbuhan ekonomi Gorontalo ditopang oleh lapangan usaha pertanian, dengan sumbangan sebesar 38,16 Persen. Lapangan usaha perdagangan 12,73 persen, dan lapangan usaha konstruksi, sebesar 10,76 persen.
“Ini adalah tiga sektor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi di Gorontalo,” ujar Hanif.
Satu tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Gorontalo, dari triwulan I/2021 hingga triwulan I/2022, perdagangan menjadi sumber utama pertumbuhannya, yaitu sebesar 1,08 persen. Dengan kata lain dalam satu tahun terakhir, perdaganan di Gorontalo lebih bergaerah dibanding sektor yang lain. Disusul sektor konstruksi sebesar 0,67 persen.-as