deLira – Setelah sembilan bulan dilanda Pandemi Covid-19, Bahkan sempat mengalami resesi ekonomi, perekonomian masyarakat Gorontalo mulai bergeliat. Permintaan masyarakat akan pelbagai bahan kebutuhan sehari-hari pun mulai meningkat.
Peningkatkan permintaan itu, tergambar dari naiknya harga berbagai bahan kebutuhan masyarakat di kota Gorontalo selama bulan November 2020. Berdasarkan data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Indeks Harga Konsumen (IHK) di kota Gorontalo pada bulan November senilai 104,20. Lebih tinggi dibandingkan IHK bulan oktober 2020, senilai 103,95.
Perubahan Indeks Harga Konsumen yang terjadi di kota Gorontalo itu, mengakibatkan terjadinya inflasi senilai 0,24 persen.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo mengungkapkan, selama tiga bulan terakhir, laju inflasi di Gorontalo bergerak positif.
“Dilihat dari sisi masyarakat dalam hal konsumsi, jadi dengan adanya permintaan yang mulai meningkat terhadap barang-barang tertentu yang mengakibatkan inflasi, mengindikasikan adanya aktifitas ekonomi masyarakat yang mulai menggeliat,” terang Herum Fajarwati.
Selain peningkatan permintaan oleh masyarakat, geliat perekonomian di Gorontalo tergambar dari meningkatnya produktifitas Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) maupun Industri Kecil dan Mengengah (IKM) di Gorontalo. Herum mengungkapkan, Industry Kecil dan Menengah di Gorontalo tumbuh lebih dari delapan persen.
“UMKM juga tumbuh, industry kita cukup tinggi tumbuhnya, mencapai 8,3 persen,” pungkas Kepala BPS Provinsi Gorontalo itu.(as)