dLira – Gorontalo – Hari ketiga perawatan, seperti biasa diawali dengan pemeriksaan kesehatanku oleh suster penjaga. Setelah itu makan pagi, minum obat dan mandi pagi. Setelah Aku rapi dengan pakaian bersih, istriku merapikan tempat tidurku, dan Kami pun menunggu dokter berkunjung sembari bercanda kecil dan ngobrol di atas tempat tidur. Sesekali Kami mengorol tentang kondisi pasien lain yang dirawat satu ruang dengan Aku.
Tak lama berselang datanglah dokter berkunjung di ruangan. Seperti hari-hari sebelumnya dokter kembali menanyakan kondisku.
“Ada keluhan rasa sakit yang dirasakan pak,” tanyanya dengan ramah. Pertanyaan singkat tetapi padat.
Akupun menjawab tidak ada keluhan sakit yang aku rasakan. Seperti kemarin, kondisi yang aku rasakan normal-normal saja.
Setelah Ia membaca rekam medik (istilahku) tentang kesehatan dan sejarah perawatanku Ia pun berujar
“Bapak bisa pulang hari ini. Semua sudah kelihatan normal, tinggal perawatan jalan saja,” katanya.
“Kalau tidak hari ini, bisa juga nunggu hari Senin, karena besok libur,” lanjutnya memberi pilihan.
Mendapat kabar kalau Aku sudah bisa pulang, Aku pun tanpa banyak berpikir langung memberikan jawab.
“Alhamdulillah, Baik dokter, Saya pulang hari ini saja,” jawabku.
“Baik Pak, nanti suster yang akan mengurus admintrasinya,” katanya sembari mohon diri hendak memeriksa pasien lain.

Mendengar keputusan sudah bisa pulang dan menjalani rawat jalan, membuat perasaanku senang. Segera saja Kami merapikan bawaan, dipersiapkan untuk Kami bawa pulang. Tidak lupa istriku menelpon si abang bentor untuk menjemput kami.
Gratis Ditanggung JKN-KIS
Siang hari setelah menyelesaikan administrasi dan mengambil obat untuk Aku minum di rumah, dan abang bentor telah datang menjemput, Kami pun beranjak pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah Dunda Limboto.
Dalam perjalanan pulang aku bertanya ke istriku yang menyelesaikan administari di rumah sakit.
“Tiga hari perawatan dan obat-obatan habis berapa (biaya, red)?” tanyaku.
“Alhamdulillah mas, semua gratis tidak ada yang harus dibayar, semua ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” jawabnya penuh sukur.
Akupun bersyukur mendengar jawab istriku. Coba bayangkan berapa yang harus dibayarkan untuk perawatan dan obat-obatan jika kita dirawat sebagai pasien umum biasa, dan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tentu saja cukup banyak. Beruntung Perawatan Kami ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
Rawat inap karena penyakit stroke ringan yang aku alami selesai sudah. Kami pun pulang, dan di dalam tas kami, terdapat terjadwal kapan control dokter, sebagai tindakan rawat jalan rutin. Setidaknya tiga bulan Aku akan harus menjalani rawat jalan seperti anjuran dokter, untuk menyembuhakn penyakutku itu.-as