dLira – Gorontalo – Tiga malam menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar tradisi perayaan tumbilotohe (malam Pasang Lampu). Kegiatan itu dilaksanakan di halaman rumah dinas Bupati Gorontalo, Limboto. Kamis (28/04).
Berbeda dengan dua tahun terakhir, perayaan tumbilotohe kali ini, terkesan lebih meriah dan semarak. Pasalnya sejak pandemic Covid-19 menerjang Gorontalo, banyak sekali aturan pembatasan kegiatan masyarakat, termasuk pelaksanaan kegiatan tradisional dan budaya seperti tumbilotohe tersebut.
Kegiatan tradisional itu diawali dengan menyalakan lampu botol menggunakan obor oleh Bupati, Wakil Bupati, Bersama Ketua TP PKK dan Darmawanita Kabupaten Gorontalo, serta pejabat pemerintah lainnya.
“Tahun ini memang agak meriah dan semarak, karena kami (pemerintah daerah, Red) memberikan ruang bagi masyarakat untuk merayakan tumbilotohe,” ungkap Bupati Gorontalo Neslon Pomalingo.
“Karena kurang lebih dua tahun ini, semarak ini sangat dibatasi,” imbuhnya.
Nelson lebih lanjut menyatakan, selain lebih semarak, perayaan tumbilotohe tahun ini oleh pemerintah daerah diperlombakan. Hal ini tidak lain sebagai penanda semangat kebangkitan Gorontalo. Tidak hanya kebangkitan ekonomi, tetapi juga kebangkitan tradisi dan budayanya.
“Ini kita lombakan dari tingkat desa dan tingkat kabupaten,” kata Nelson.
Tumbilotohe (Malam Pasang Lampu) selain memeriahkan bulan suci Ramadhan dan menyambut datangnya hari kemenagan, sekaligus sebagai pertanda berakhirnya Bulan Suci Ramadhan.-as