dLira – Gorontalo – Perubahan harga pada kelompok penggeluaran makanan, minuman dan tembakau kembali menjadi penyebab utama Gorontalo alami inflasi senilai 0,37 persen. Jika dilihat secara rutin bulanan, kelompok penggeluaran inilah yang mendominasi laju pergerakan harga di Gorontalo.
Mei 2022 di Gorontalo mengalami kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dibanding April tahun yang sama. Badan Pusat Statistik (BPS) Povinsi Gorontalo mencatat, IHK Mei 2022 sebesar 109,52. Lebih tinggi dibandingkan IHK April 2020 yang mencapai 109,12. Selisih kenaikan IHK ini mengakibatkan terjadinya Inflasi senilai 0,37 persen di Gorontalo.
“Inflasi Point to point (inflasi bulanan, red) di Kota Gorontalo sebesar 0,37persen. Sedikit di bawah inflasi nasional sebesar 0,4 persen,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif.
Menurut Hanif, inflasi di Gorontalo sangat dipengaruhi oleh 11 kelompok penggeluaran masyarakat. Seperti Kelompok makanan, minuman dan tembakau, Kelompok pengeluaran pakaian dan kaos kaki, kelompok pengeluaran transportasi, dan lain-lain.
“Inflasi 0,37 persen, utamanya dibentuk oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau, seperti biasanya. Kali ini paling besar dari kelompok yang lain, dengan andil sebesar 0,2117 persen,” terangnya.
Jika ditinjau lebih dalam dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebagai kelompok yang mendominasi terjadinya inflasi, kenaikan harga pada tiga komoditas yaitu ikan tuna, bawang merah dan tomat menjadi penyumbang terbesarnya. Sebaliknya harga cabai rawit, pisang dan ikan ekor kuning mengalami penurunan.
Sementara itu, inflasi tahunan yang memotret perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei 2022 terhadap Mei 2021, nilainya sebesar 2,73 persen. Sedangkan berdasar data yang dipublikasikan BPS Provinsi Gorontalo, inflasi tahun kalender Gorontalo senilai 2,24 persen. Inflasi ini memotret kondisi perubahan IHK pada Mei 2022 terhadap Desember 2021. (*as)