dLira – Laju inflasi bulanan atau point to point Gorontalo pada Oktober 2021 meroket. Meningkat tajam dibandingkan laju inflasi September 2021. Jika pada bulan September Gorontalo alami deflasi senilai 0,90 persen, Oktober inflasi Gorontalo naik menjadi 0,55 persen.
“Mengenai perkembangan inflasi point to point, inflasi senilai 0,55 persen, Memang ini kenaikan yang sangat tajam jika dibandingkan inflasi pada September. Di mana Kita mengalami deflasi minus 0,9 persen, dan di Oktober kita sangat drastis meningkat perkembangan rata-rata harga dari minus 0,9 menjadi 0,55 persen,” terang Mukhamad Mukhanif, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo.

“Perubahan harga ini sangat tajam pada posisi September-Oktober. Bahkan paling tajam dibandingkan perkembangan harga pada periode Januari hingga September 2021,” imbuhnya.
Mukhamad Mukhanif yang lebih akrab disapa Hanif itu mengungkapkan, kelompok bahan makanan, minuman dan tembakau menjadi kelompok barang kebutuhan masyarakat penyumbang inflasi terbesar. Kenaikan harga pada kelompok ini menyumbang inflasi senilai 0,46 persen. Disusul kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dengan andilnya senilai 0,0414 persen. Sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lain dengan andil senilai 0,0399 persen.
Cabai Rawit selama kurun waktu Oktober 2021, menjadi komoditi dengan rata-rata kenaikan harga tertinggi dibanding komoditi lainnya.
Lebih Tinggi Dari Angka Nasional
Sementara itu inflasi tahun kalender (perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) Oktober 2021 dengan Desember 2020) Gorontalo senilai 2,01 persen. Sedangkan inflasi Year on Year (perubahan Indek Harga Konsumen Oktober 2021 terhadap Oktober 2020) senilai 2,47 persen.
“Baik inflasi point to point, inflasi tahun kalender, inflasi year on year Kota Gorontalo lebih tinggi dari angka nasional,” tegas Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhafid.
Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi point to point nasional Oktober 0,12 persen. Inflasi Tahun kalendernya 0,93 persen. Inflasi Year on Year nasional senilai 1,66 persen.

“Membandingkan antar kota di Sulawesi, maka inflasi point to point posisi Oktober Gorontalo, Kita menjadi kota dengan inflasi tertinggi di Pulau Sulawesi,” tutup Hanif.