konsumsi rokok

Konsumsi Rokok Tertinggi Kedua

dLira – Gorontalo – Meski tidak memiliki nilai kalori, ternyata konsumsi rokok di Gorontalo menjadi satu faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan. Sumbangan penggeluaran konsumsi rokok untuk tingkat kemiskinan di perkotaan sebesar 14,07% , tingkat kedua setelah beras yang sebesar 21,9%. Sedangkan di pedesaan sumbangannya sebesar 15,41%, konsumsi beras 25,45%

Sumbangan rokok jauh lebih tinggi dibandingkan sumbangan yang diberikan Bawang Merah, Cabai Rawit atau Rica, dan Tomat (Barito).

“Rokok kretek dan filter itu penyumbang kedua, tetapi kenaikannya (Harga. Red) juga tinggi. Rokok kretek filter itu Septermber ke Maret kenaikkannya cukup drastis,” terang Ketua BPS Provinsi Gorontalo.

Seakan sudah menjadi keharusan atau bahkan kewajiban bagi perokok, setelah makan harus menghisap rokok. Ini yang membuat konsumsi rokok di Gorontalo cukup tinggi, di samping alasan lainnya.

Konsumsi Rokok

“Kalau orang mengurangi rokok, duitnya dia digunakan untuk membeli komuditas lain semisal makanan, itu mengandung kalori, bisa menggantikan rokok yang tidak menggandung kalori,” ujar Mukhamad Mukhanif.

Di samping cabai rawit, kenaikan harga pada ikan cakalang segar, cukup berpengaruh pada angka kemiskinan di Gorontalo. Kenaikannya dari September 2021 – Maret 2022, Lebih tinggi dibanding harga jenis ikan lainnya.(*as)

Shopping Cart