dLira – Fluktuasi harga Bawang, Rica (Cabai Rawit), Tomat atau lebih dikenal dengan Barito kembali menunjukkan kedigdayaannya. Pada November 2021 lalu, harga barito khususnya cabai rawit turun cukup dalam. Akibatnya terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen pada November 2021 dibandingkan Oktober.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat, IHK di Kota Gorontalo November 2021 senilai 106,14, lebih rendah dibandingkan IHK Oktober yang mencapai nilai 106,52. Akibat turunnya IHK tersebut, di kota Gorontalo mengalami deflasi senilai 0,36 persen.

Secara umum, deflasi yang terjadi di Kota Gorontalo disebabkan oleh penurunan indeks harga pada 5 kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau yang turun senilai 1,36 persen, kelompok transportasi turun senilai 0,5 persen, serta kelompok rekreasi,olahraga dan budaya senilai 0,14 persen.
Sementara secara khusus, turunnya harga cabai rawit pada bulan November menjadi penyumbang defalsi terbesar. Mencapai -0,307 persen. Disusul bawang merah menyumbang deflasi senilai -0,084 persen. Sedangkan angkutan udara menjadi penyumbang deflasi ketiga senilai -0,074 persen.
Laju inflasi tahun kalender Kota Gorontalo November 2021 terhadap Desember 2020 sebesar 1,65 persen. laju inflasi “year on year” (y o y) November 2021 terhadap November 2020 sebesar 1,86 persen.
Dibandingkan dengan kota-kota besar di Sulawesi, laju inflasi di Kota Gorontalo terendah setelah Kotamobagu yang mengalami deflasi senilai -0,53 persen.
“Deflasi yang terjadi di Kota Gorontalo senilai -0,36 persen, merupakan terendah setelah Kotamubagu jika dibandingkan kota-kota lain di Sulawesi. Sedangkan secara nasional, kita terendah kedua,” ungkap Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif.-as