dLira – Gorontalo – Waktu menunjukkan Pukul 18.13 Wita, gempa bumi terjadi di Gorontalo. Baru saja sebagian masyarakat selesai menjalankan ibadah salat magrib, dan mempersiapkan makan malam. Tiba-tiba saja tanah di sebagai Gorontalo bergetar beberapa detik.
Gempa bumi berpusat di 23 km barat laut kabupaten Boalemo itu (0.56 LU, 122.14 BT), berkekuatan 4,9 Skala Richter (SR). Sedangkan gempa tersebut, terjadi di darat dengan kedalaman 77 Kilometer.
“Kedalaman Gempa ini tergolong menengah. Gempa bumi diakibatkan aktivitas Subduksi Lempeng Laut Sulawesi,” terang Tony Agus Wijaya, Kepala Stasiun Geofisika Manado, dalam keterangannya.
Menurut keterangan beberapa orang yang merasakannya, Kekuatan gempa yang dirasakan bervariasi, dari II hingga III Modified Mercalli Intensity (MMI). Di mana getaran II MMI itu berarti kekuatan getaran gempa dirasakan oleh banyak orang, serta benda-benda ringan yang tergantung seperti lampu gantung bergoyang.
Sementara untuk kekuatan gempa yang dirasa sebesar III MMI berarti getaran gempa dirasakan nyata di dalam rumah. Rasa getaran seperti halnya ada mobil truk yang lewat.
Masih ada satu lagi parameter rasa getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, yaitu IV MMI. Di mana getaran gempa yang dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, dirasakan beberapa orang di luar rumah pada siang hari. Gerabah pecah, Pintu/ jendela berderik dan dinding berbunyi.

Gempa berkekuatan 4,9 SR itu dirasakan II – III MMI di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo Utara. Sementara di Kabupaten Boalemo dan Pohuwato dirasakan berkekuatan II MMI. Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan kerusakan dan korban akibat gempa yang terjadi tersebut.
“Hingga hari Senin, 16 Mei 2022 pukul 19:10:32 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock),” pungkas Tony Agus Wijaya.-as