dLira – Gorontalo – Direktur KKHSG mengpresiasi webinar yang digelar dalam rangka Memperingati hari lingkungan hidup sedunia 5 Juni 2022. Webinar tersebut hasil kerjasama Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) dan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota). Bertema “Kisah Para Mantan Pemburu Satwa”.
Webinar ini menghadirkan dua narasumber mantan pembura satwa. Mereka adalah Ardin Mokodompit, warga Tulabolo Barat, Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango. Kedua Basri Lamasese warga Dusun 3 Desa Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara.
Keduanya disandingkan dengan narasumber Indra Exploitasia, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KKHSG), serta Agung Triono Hermawan, Kepala SPTN Wilayah II Doloduo Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Moderator pada seri kedua webinar biodiversitas ini adalah Ajeng Mawaddah Puyo, penyandang sebagai Duta Burung.

“Menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone berkolaborasi dengan Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo dan The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) menggelar seri webinar untuk mengangkat isu-isu biodiversitas dan upaya perlindungannya,” kata Debby Mano, Koordinator SIEJ Gorontalo.
Acara kali ini menyuguhkan kisah-kisah unik dan menarik dari para mantan pemburu satwa. Bagaimana mereka bertahun-tahun melakukan perburuan. Hingga pada akhirnya mereka mencapai titik balik menjadi orang yang melindungi satwa liar di habitatnya.
Webinar kolaboratif ini hasil diinisasi Supriyanto, Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, saat berkunjung ke Gorontalo.
“Webinar ini dilaksanakan untuk memeriahkan hari lingkungan hidup sedunia. Dengan menyajikan informasi dari mantan para pemburu yang saat ini menjadi garda terdepan kegiatan konservasi, penyadartahuan dan kemitraan masyarakat di kawasan penyanggah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone,” kata Supriyanto.
Dia juga menjelaskan, webinar ini mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Bahkan Indra Exploitasia langsung bersedia menjadi narasumbernya.
Bangga Pemburu Menjadi Pelindung Satwa Liar
Saat menyajikan materi paparannya, Indra Exploitasia merasa sangat bangga dengan dua mantan pemburu, Ardin Mokodompit dan Basri Lamasese, yang saat ini menjadi kekuatan terdepan upaya konservasi dan kemitraan dengan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Ia juga mengapresiasi program dan kegiatan kemitraan, yang dijalankan oleh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, yang sukses melakukan pendampingan.
“Acara ini lain dari yang lain, webinar kali ini menghadirkan tokoh-tokoh mantan pemburu yang sekarang menjadi sahabat kami di kegiatan konservasi,” kata Indra Exploitasia.

Indra mengapresiasi Ardin dan Basri yang membuktikan berburu satwa bukan mata pencarian. Bahkan berburu dilarang oleh agama dan hukum, karena setiap makhluk hidup yang diciptakan Tuhan memiliki manfaat untuk manusia.(*rls)