dLira– Bank Indonesia Gorontalo, Sejak tiga tahun terakhir membina sejumlah kelompok tani mengembangkan bawang merah organik. Salah satunya Kelompok Tani Angkasa Jaya di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo.
Bank Indonesia membina kelompok tani ini sejak tahun 2018 lalu. Berbagai pengetahuan bahkan pemanfaatkan teknologi pengembangan pertanian organik diberikan kepada seluruh petani anggota kelompok itu. Para pelatihnya merupakan para ahli yang telah berkecimpung dengan sistem pertanian organik.
Para petani diajarkan bagaimana mengolah lahan, merawat dan memelihara tanaman secara organik. selain itu, untuk mendukung pertanian organik, ahli yang didatangkan oleh bank indonesia gorontalo mengajarkan cara membuat pupuk padat dan cair, serta pestisida nabati.
Hasilnya, setelah mereka menerapkan sistem penanaman bawang merah secara organik, hasil panennya bisa meningkat sekira 30 persen hingga 50 persen. Selain itu, dengan sistem pertanian organik biaya produksi bisa ditekan hingga 50 persen dibadingkan dengan sistem pertanian konvensional.

“Dengan menerapkan sistem pertanian organik, biaya produksi penanaman bawang merah dapat ditekan hingga 50 persen. Sedangkan hasil panennya meningkat 30 persen sampai 50 persen,” ungkap Ujang Supriadi, Konsultan Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM Keuangan Inklusif Syariah (FPPUKIS) Bank Indonesia Gorontalo.
Masih menurut Ujang, dengan penerapan sistem dan teknologi pertanian organik, perbandingan jumlah bibit yang ditanam dengan hasil panennya adalah 1:10. Di mana jika petani menanam satu ton benih, maka hasil panennya bisa mencapai rata-rata 10 ton.
Hasil Panen Meningkat
Berdasarkan data penerapan sistem pertanian organik dibandingkan pertanian konvensional, untuk tanaman bawang merah, sebagaimana diungkapkan Ujang, untuk biaya pemupukan lahan seluas satu hektar pada sistem konvensional mencapai 20 juta rupiah. Sedangkan dengan menggunakan pupuk organik, biaya pemupukan hanya sekira 5 juta rupiah.
Selain mampu meningkatkan hasil produksi (panen) dan menekan biaya produksi (penanaman dan perawatan) sistem pertanian organik merupakan cara bertani yang ramah lingkungan dan menghasilkan produk pertanian yang sehat dan tahan lama.
“Bertani secara organik, selain memberikan keuntungan berlipat bagi petani, produk yang dihasilkan lebih sehat dan tahan lama,” tutup Ujang Supriadi.